Musim
kemarau yang melanda Tanah Air kini sudah memasuki bulan keenam, terhitung
sejak bulan Maret lalu yang ditandai menurunnya intensitas curah hujan. Hujan
yang tak kunjung turun menyebabkan sumur penduduk mengering dan mulai mengancam
lahan pertanian di beberapa wilayah di Indonesia.
Suhu
panas akibat kekeringan panjang juga berdampak pada terbakarnya sebagian lahan
hutan, menyebabkan kabut asap yang mengganggu aktivitas penduduk hingga
menyebabkan penyakit pernapasan. Beberapa sekolah terpaksa diliburkan karena
gangguan asap yang dapat mengancam kesehatan siswa. Gangguan asap bahkan bukan
saja dirasakan masyarakat Indonesia, tapi juga sudah mulai mengganggu aktivitas
penduduk negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.
Pemerintah
telah melakukan berbagai upaya mengatasi kekeringan yang makin berkepanjangan,
di antaranya membuat hujan buatan dengan menebar garam di awan. Selain itu,
bersama masyarakat di sekitar hutan yang terbakar, Pemerintah secara
intensif melakukan pemadaman agar kebakaran tidak meluas.
Melihat
kondisi tersebut, MTsM Sumani beserta Jajaran Pemerintah Nagari Melaksanakan
kegiatan Sholat Istisqa di Lapangan Sumani.
Shalat Istisqa
Shalat
Istisqa merupakan shalat sunnah dua rakaat yang dianjurkan untuk memohon turun
hujan. Ketika akan melakukan Shalat Istisqa, hendaknya menggunakan pakaian yang
biasa dan menghindari kesan kemewahan. Kalau perlu, sambil berjalan menuju
lokasi shalat, berikan sedekah kepada fakir miskin.
Shalat
Istisqa dilakukan dengan dua rakaat yang dilanjutkan dengan khutbah.
Dalam khutbahnya, khatib akan menjelaskan tentang urgensi shalat Istisqa
dan kebutuhan manusia akan rahmat Allah dalam semua hal. Kemudian, khatib
meminta hujan kepada Allah dengan doa yang khusyuk. Kalau sampai kurun
beberapa hari, belum ada hujan, lakukan shalat sekali lagi.
Posting Komentar