Selamat Datang di Portal Madrasah Bernuansa Islami

Opini - Seorang Guru Adalah Pilihan Hati


Menjadi seorang guru, bukanlah satu keharusan. Menjadi seorang guru adalah pilihan Hati. Pilihan untuk menjadikannya sebagai suatu pekerjaaan yang membutuhkan kekuatan ekxtra full, materi, dan non materi. Menjadi guru adalah satu pekerjaan yang mulia, jika di dasari dengan niat yang tulus dan ikhlas semata untuk mengharap rahmat dan Ridho Allah Subhana Wataala.

Era baru ini, disaat teknologi telah menjadi satu kebutuhuan manusia, fungsi dan peran guru seakan ikut terkikis oleh kemajuan zaman. Dimana profesi guru di artikan sebagai satu profesi yang menjamin masa depan. Sehingga banyak mereka yang banting setir mencoba keberuntungan di dunia Keguruan. Dalam Undang-Undang Guru dan dosen Nomor 14 tahun 2015 “Guru adalah Pendidik profesional dengan tugas utama,mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik”
Merujuk pada undang undang ini, tentunya menjadi guru itu adalah pekerjaan yang sangat mulia “memanusiakan manusia” menjadi satu harapan untuk kemajuan Seseorang pada khususnya dan kemajuan Bangsa dan negara pada umumnya. Berkaca pada Negara-negara yang telah maju pradabannya, seperti Mesir Kuno, Romawi Kuno, Dinasty Abbasyiah, Dinasti Umaayyah. Pada zaman dahulu, Amerika, Finlandia, Singapore, Rusia, China. Saat sekarang ini tidak terlepas dari majunya pendidikan mereka.

Hal ini tentunya menjadi satu alasan bagi kita untuk bisa menjadi seperti “mereka” Meningkatkan Mutu Pendidikan. Pendidikan tentunya tidak terlepas dari tiga komponen dasar, Siswa, Guru, sarana. Ketiga hal ini tentunya tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, harus ada sinkronisasi antara satu komponen dengan komponen yang lain. Bersinergi untuk memajukan pendidikan itu sendiri.
Dalam Karya tulis ilmiah ini tentunya penulis hanya menyoroti satu komponen yang menjadi profesi penulis tentunya. Dari sisi “Guru”. Dari hipotesa penulis, guru adalah komponen utama dalam memajukan pendidikan itu sendiri. “Guru yang baik” akan bisa menutupi lubang-lubang kekurangan dari dua komponen lainnya. Siswa yang kurang minat belajarnya bisa di atasi guru dengan metode yang dimiliki guru itu sendiri. Betapa banyak Ilmuan yang lahir dari sarana yang sangat tidak memadai, di karenakan Guru yang lihai dalam mengatasi problema tersebut.

Guru yang baik harus memiliki sifat-sifat antusias, stimulatif, mendorong siswa untuk maju, hangat berorientasi pada tugas dan pekerja keras, toleran, sopan, dan bijaksana, bisa di percaya, fleksibel dan mudah menyesuaikan diri, demokratis penuh harapan bagi siswa, tidak semata mencari reputasi pribadi, mampu mengatasi streotipe siswa, bertanggung jawab terhadap kegiatan belaja siswa, mampu menyampaikan perasaannnya dan memiliki pendengaran yang baik.


Guru yang baik juga memiliki pengetahuan yang memadai dalam mata pelajaran yang di ampunya, dan mampu terus meningkatkan, mengikuti kemajauan dalam bidang ilmunya. Guru yang baik itu juga mampu memberikan jaminan bahwa materi yang disampaikannya mencakup semua unit bahasan yang di harapkan siswa secara maksimal. 
Penulis: Ramadhan Fitria
Share this post :

Posting Komentar

Translate Website

WEBSITE ANNOUNCEMENT

This website as resources for teachers, students, parents and the community in recognizing MTs Muhammadiyah Sumani. Contact Admin (085274031898)

NUMBER OF VISITORS TODAY

 
Support : Link here | Link here | Link here
Copyright © 2015. Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Sumani - All Rights Reserved
Template by Ramadhan Fitria Published by Adhan Template
Proudly powered by Blogger